sebuah rasa
Masih saja banyak kesulitan dalam bercerita,
padahal sesak rasanya menanggung dengan kemampuan sendiri,
Yang tidak bisa di jelaskan,
layaknya hujan yang datang tanpa permisi hilang dengan sendiri,
Tuhan selalu memberi peluang agar bercerita,
Merasa jauh lebih lega dari sebelumnya,
Namun yang tak bisa di bohongi diri ini tak mampu berdiri sendiri seperti pohon yang membutuhkan akar untuk pondasi ranting yang menemani agar adanya keseimbangan,
Kemana hendak di cari? Dia yang benar-benar mengerti? Yang memahami? Bukan hanya menasihati apalagi harus dengan mencaci?
Komentar
Posting Komentar